Rabu, 11 Februari 2015

Taylor Swift

BIOGRAFI

     Taylor Swift gemar bernyanyi sejak kecil. Pada usia 3 tahun ia pernah bernyanyi di hadapan sekumpulan wisatawan ketika bertamasya dengan kedua orang tuanya. Ia menyanyikan soundtrack film Lion King. Taylor terus mengasah bakat tarik suaranya secara otodidak dan berhasil memenangkan sejumlah kontes menyanyi di kotanya. Pada usia 11 tahun, ia rajin mengirimkan rekaman suaranya ke label-label musik lokal di kota Nashville. Ketika Swift duduk di kelas empat, dia memenangkan sebuah kontes puisi nasional dengan puisi sepanjang tiga halaman berjudul “Monster in My Closet”.
Di usia sepuluh tahun,seorang tukang komputer menunjukkannya cara memainkan tiga akor pada sebuah gitar yang memicu minatnya untuk mempelajari instrumen tersebut. Setelah itu Swift pun menulis lagu pertamanya, “Lucky You”. Saat Swift berumur 12 tahun, dia menggunakan seluruh waktu liburan musim panasnya untuk menulis sebuah novel sepanjang 350 halaman yang tidak pernah diterbitkan. Swift adalah seorang korban bullying, dan dia menghabiskan waktu luangnya dengan menulis lagu untuk mengekspresikan perasaannya. Dia juga mulai tampil di kontes karaoke dan festival-festival lokal.
Pengaruh terbesar Swift dalam bidang musik adalah Shania Twain. Orang-orang lain yang juga memberinya pengaruh adalah LeAnn Rimes, Tina Turner, Dolly Parton, dan nenek Swift sendiri. Meskipun neneknya adalah seorang penyanyi opera profesional, selera musik Swift selalu lebih condong ke country. Dia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Dixie Chicks karena sudah menunjukkan dampak yang dapat diperoleh seseorang dari “memperlebar batasan-batasan”.
     Taylor Swift juga seorang penulis lagu yang handal. Sebagai inspirasi menulis, Taylor mengaku kerap menuangkan berbagai macam tema mulai dari masalah pribadi yang dialaminya hingga hal-hal menarik lainnya. Bagi Taylor, menulis dan menciptakan lagu merupakan sarananya untuk menghilangkan stres. Taylor adalah korban bullying semasa bersekolah, jadi menulis lirik merupakan strateginya untuk menuangkan semua kekesalan dan kesedihan yang ada di kepalanya kala itu.
Keluarganya mendukung penuh keinginan Taylor Swift untuk berkarir di dunia seni suara. Pada tahun 2005, mereka pindah dan menetap di Nashville. Pada saat itu juga Taylor Swift berhasil memukau sejumlah label lokal dengan lagu-lagunya.
     Akhirnya pada tahun 2006, Taylor Swift mendapat kesempatan untuk unjuk penampilan di kancah musik setelah merilis single berjudul “Tim McGraw”. Single tersebut cukup sukses mengangkat namanya kala itu. Tak berapa lama, album pertamanya bertajuk Taylor Swift beredar. Album ini dapat terjual hingga 61.000 kopi pada minggu pertamanya. Tak berapa lama setelahnya, album ini menjadi juara di tangga lagu Billboard Top Country. Lagu-lagu dalam album ini ditulis sendiri seluruhnya olehnya.
Pada tahun 2007, Taylor Swift kembali merilis album bertajuk Sounds Of The Season, namun album tersebut tak berhasil di pasaran. Namun bukan Taylor Swift bila menyerah begitu saja. Pada musim panas tahun 2008, ia kembali merilis album Fearless, yang sukses besar. Album ini terjual sebanyak 330 ribu keping dalam minggu kedua setelah dirilis. Album tersebut berhasil membuatnya meraih penghargaan di ajang Grammy diantaranya untuk kategori Album of the Year dan Best Country Album.
     Kesuksesan di dunia musik membuka jalan bagi Taylor Swift untuk merambah dunia akting. Tercatat beberapa judul film pernah dibintanginya, antara lain Valentine dan Hannah Montana : The Movie.
Kesuksesan Taylor Swift tersebut ternyata tak selamanya berbuah positif. Ia kerap dicibir oleh sesama rekannya yang lebih senior. Kejadian paling frontal adalah pada saat penghargaan MTV VMA 2009 lalu. Saat itu Taylor memenangkan penghargaan kategori Best Video Clip untuk lagu “You Belong With Me”. Pada saat berpidato kemenangan, tiba-tiba penyanyi rap senior Kanye West naik ke panggung dan ‘menghujat’ Taylor Swift. Kanye berkata bahwa Taylor tidak pantas memenangkan penghargaan tersebut, yang menurutnya lebih pantas diberikan kepada Beyonce Knowles dengan video “Single Ladies (Put a Ring on It).
Taylor mengaku sangat kaget dan kecewa dengan perlakuan tersebut, namun ia menerimanya dengan hati terbuka. Beberapa lama kemudian, Kanye West secara langsung mendatangi Taylor Swift untuk meminta maaf atas kelakuannya.
     Di luar musik, Taylor Swift adalah pribadi yang lembut dan bersahaja. ia pernah menjalin cinta dengan beberapa selebriti, di antaranya Joe Jonas dan Taylor Lautner. Hubungannya dengan Joe Jonas berakhir ‘tragis’ saat Joe memutuskannya via telepon. Taylor mengabadikan kejadian tersebut lewat sebuah lagu berjudul ‘Forever and Always’ yang menjadi salah satu lagu dalam album ‘Fearless‘.

0 komentar:

Posting Komentar