Tittle : My Naughty
Boy
Author : Sischa Widya
Maharani
Main Cast : Chanyeol, Baekhyun Chanbaek
Other Cast : Tao, Kris, Luhan
Rate : T
Genre : romance, sad
‘He is my naughty boy, but whatever he is. I love him so
much’
Genderswitch for uke
The fict is begin
.
.
.
.
Baekhyun POV
3 tahun lamanya aku berpacaran dengan seorang artis dari
grup rookie, dia sangat tampan dan sangat tinggi ...EH !! Ralat sangat
berkharisma, Park Chanyeol. Aku sungguh beruntung memilikinya, tetapi kenapa
akhir - akhir ini dia tidak menghubungiku. ‘Huh tidak baekki, paling dia
juga dapat job’ dengan sabar aku memikirkannya. Berpacaran dengan seorang
artis harus extra bersabar.
.
.
.
“Baekki, kau dimana? Aku ada didepan sekolahmu. Palli!!!”
Bentak chanyeol. Dasar namja ini selalu bisa membuatku terkejut. Baru saja aku
ingin jalan dengan Luhan, dia sudah muncul.’Hmm, tak apalah Baekki lagipula
besok pasti dia juga sibuk’.
“Ne, ne, aku jalan. Tunggu aku , arra “
“Ne baekki baby...” godanya. Cih dasar dia selalu saja berhasil
menggodaku dan membuat pipiku memerah seperti tomat
.
.
.
Setelah sampai di gerbang sekolah, aku segera mencari
mobilnya. Dan bingo! Itu dia mobilnya, aku segera masuk lalu menutup pintunya.
Pintu tertutup dan aku langsung menoleh kearahnya tiba-tiba...
Chu ~
Dia mencium bibirku kilat lalu beralih menghadap kedepan dan
menjalankan mobilnya. Sedangkan aku masih tak mau menatapnya, sungguh aku kaget
sekali karena perlakuannya dan lagi-lagi dia berhasil membuat pipiku memerah.
“Hmm...” dehemannya untuk memecahkan keheningan yang
tercipta diantara kami tetapi aku masih tetap mempertahankan posisiku, aku
menunduk memandangi sepatu kets yang kugunakan. Entah sejak kapan dia
meminggirkan mobilnya lalu menatapku dalam.
Aku mencoba mendongak ,”Wae?”
“Aniya, kau semakin yeppeo .” dasar tiang listrik, dia
selalu saja, kujitak pelan kepalanya dan dia...
“Aw appo ,YA! baekki-ah” teriaknya seperti anak kecil yang
kehilangan permennya dan suaranya semakin mirip dengan ahjussi mesum hahahha.
“Dasar, oppa genit, kau selalu saja menyebalkan, kenapa kau
terus menggodaku eoh?”
“Hya, kau saja yang mudah tergoda baekki-ah” jawabnya dengan
nakal. Perlahan dia menarik tubuhku kedalam dekapannya. Sungguh aku sangat
senang dalam dekapannya yang hangat dan wangi tubuhnya yang maskulin ditambah
tubuhnya yang sangat tinggi(?). Ku eratkan pelukanku pada chanyeol oppa.
“Bogoshipeo-yo oppa” gumamku pelan dalam pelukannya, aku
semakin membenamkan kepalaku ke dadanya.
“Hm, arra. Nado bogoshipeo baekki-ah” dia melepaskan pelukannya
dan mendekatkan wajahnya kepadaku. Chanyeol oppa menatapku lama dan aku bingung
karena ulahnya.
“Apa ada yang sa...” Chan oppa menghapus jejak diantara kami
berdua dengan mencium bibirku lembut. Aku malas memberontak karena aku juga
sangat rindu padanya, hehhe.
.
.
.
Kami sampai di taman dekat sungai han, chanyeol oppa yang
mengajakku kesini. Katanya kalau aku disini, otaknya lebih fresh dari job-job
nya yang melelahkan itu. Kami duduk di bangku taman yang menghadap sungai han.
Bau bunga yang segar dan angin yang berhembus kencang membuatku nyaman dengan
suasana ini.
“Seharusnya kau memakai jaket tadi, sekarang musim gugur
sudah datang” nasehatnya sambil menyampirkan blazer yang dia kenakan di
pundakku.
“Hm, aku lupa tadi, mian” jawabku singkat dengan mempoutkan
bibirku imut lalu menyenderkan kepalaku ke bahunya.
“Jaga tubuhmu baik-baik jangan sampai kau sakit, arra?” kata
chanyeol oppa dengan mencubit pipiku gemas.
“Aw! ne, arrayo oppa” rasanya dari kencan-kencan yang pernah
kulakukan dengan chanyeol oppa, menurutku kencan kali ini yang paling berkesan.
.
.
.
Waktu sudah menunjukkan pukul 19.00, sehabis dari sungai
han, aku mengajak chanyeol oppa pergi ke mall. Tiba-tiba chanyeol oppa
menyeretku ke toko perhiasan, ‘memangnya mau apa dia kesini’
“Baekki-ah apa ini bagus?” tanyanya sambil menunjukkan
kalung berbandulkan bintang dengan kerlap-kerlipnya yang indah.
“Eoh? Ini bagus oppa” jujur aku masih bingung kenapa oppa
menanyakannya kepadaku, ah! Mungkin ini untuk noonanya atau mungkin eommanya.
Ah tapi mereka tidak berulang tahun hari ini, ah molla.
“Kau suka ?”
“Ne? Memangnya kau ingin membelikankuya?” tanyaku polos.
“Menurutmu?” dia bersmirk ria melihat wajah polosku tadi,
lalu dia mengecup bibirku singkat. Oh my god, apa dia sudah gila. Dia tetap
saja bisa mencium bibirku di tempat umum seperti ini.
“Dasar namja genit, kapan kau berhenti bergenit ria, eoh?
Ini ditempat umum , aish!”
Omelku sambil memukulinya.
“Hei-hei, tapi kau kenapa tetap saja suka padakukan?Hm?”
benar saja apa yang chanyeol oppa katakan, pembicara ulung sepertinya membuatku
kehabisan kata-kata.
.
.
.
Chanyeol POV
“Saya ambil yang ini” ucapku kepada pelayan yang berada
didepanku. Dengan cekatan ia mengambil kalung itu lalu meletakkannya di dalam
kotak perhiasan berwarna merah maroon. Lalu aku segera membayarnya dan membawa
bekhyun pergi. Tentumya aku mengajak dia kembali kemobil.
Kami berdua telah duduk didalam mobil tetapi tetap saja
gadis ini tetap diam saja, padahal biasanya dia cerewet sekali. Kenapa ia tadi
tidak beli eyeliner? Padahalkan tadi yag mengajak ke mall kan dia. Aish! Molla.
Aku pun tersenyum jahil lalu menarik dagunya dan mengecupnya singkat.
“Kya, oppa kau sudah gila?Eoh? Sudah berapa kali kau
menciumku dasar yadong, pervert” omelnya
dengan memukuliku lagi.
“Salah sendiri, kau dari tadi diam saja”
“Aku tidak diam oppa, aku berfikir kenapa oppa membeli
perhiasan?” dengan nada imutnya , aigo aku gemas sekali.
“Memangnya kenapa, ada yang salah?”
“Bukan begitu oppa, tadinya aku mau membeli eyeliner, tapi
oppa malah menarikku ke toko perhiasan tadi, aish! Sampai lupa membeli eyeliner
dan... Eh! Oppa tadi membeli kalung untuk siapa? Seingatku hari ini tidak ada
yang berulang tahun” cerewetnya panjang lebar dengan mempoutkan bibirnya. Oh my
god, kyeopta.
“Ah, ne mian baby baekki, ini untukmu ” memberikan kalung
itu kepada baekki ku.
“Omo, ternyata oppa bisa semanis ini terhadapku, aku masih
tidak percaya”
“Jadi awalnya kau meragukanku eoh?”
“Aish, aniya. Bukan begitu oppa”
“Kau itu simpan baik-baik dan satu, jangan sampai hilang.
Arra?” kulihat dia senang dan berteriak girang setelah itu memelukku singkat.
“ Kya, gomawo oppa. Jeongmal saranghae “ omo teriaknya
memekikkan telingaku.
“Nado, nado saranghaeyo” aku menariknya lagi kedalam
pelukanku.
Aku suka dengan tubuh mungilnya yang pas kupeluk, juga aroma
stroberi yang menyeruak dari tubuhnya. Dan pada dasarnya aku juga menyintainya.
.
.
.
Author POV
Hari ini baekhyun menikmati udara sore sendiri di dekat
sungai han. Dia sudah sangat rindu dengan kekasihnya, park chanyeol tetapi
chanyeol masih sangat sibuk dengan jadwal comeback dan lainnnya. Tentunya
baekhyun memahami chanyeol karena itu memang resiko berpacaran dengan artis
terkenal yang berasal dari grup rookie seperti chanyeol.
.
.
.
Baekhyun POV
Setelah cukup melepas semua beban dan penat yang ada di
pikiranku di sungai Han akhirnya aku memutuskan untuk bershopping ria ke mall
untuk membeli eyelinerku yang sudah habis, haha.
Aku memasuki mall dan menuju tempat eyeliner berada untuk
membelinya. Setalah itu kuedarkan pandanganku ke seluruh penjuru mall. Aku tak
sengaja menangkap pemandangan buruk yang tidak ingin aku lihat. Chanyeol oppa
bergandengan tangan bersama siapa itu, oh salah satu member 2ne1, sandara
eonnie. Dan lihat, baju yang mereka kenakan itu sama. OH MY GOD, dasar park
chanyeol sialan, tiang listrik. Aku bergegas pergi dari tempat terkutuk itu dan
lihat dia menyadari kaberadaanku kemudian berlari ke arahku. Aku berusaha
berlari secepat mungkin dengan kaki pendekku tetapi chanyeol oppa sudah
berhasil menarik pergelangan tanganku.
Aku sudah tidak bisa lagi membendung air mataku, bagaimana
jika kau melihat kekasih yang sangat kau rindukan malah berkencan dengan wanita
lain dan memakai baju couple begitu, sangat menyakitkan.
“Chakkaman baekhyun-ah kau salah paham. Tolong dengarkan
aku”
“Mian oppa aku tidak bisa, tolong jangan temui aku lagi
sebelum aku memikirkan bahwa hubungan ini tetap” lontarku dengan nada bergetar
menahan tangis.
Aku berlari menabrak bahunya dan air mataku masih saja
keluar tanpa henti. Tak ku pedulikan orang-orang yang memandangiku dan
berpendapat aku gila. Aku benar-benar tidak percaya chanyeol oppa melakukan ini
padaku. Mungkin aku harus menenangkan diri dulu, pikirku.
.
.
.
Author POV
Sudah satu minggu berlalu setelah baekhyun memergoki
chanyeol yang sedang jalan-jalan dengan sandara dan sudah satu minggu juga
chanyeol tidak memberinya kabar.
Baekhyun sangat rindu dengan bau maskulin chanyeol yang
tercium saat dia ada dalam dekapan chanyeol dan dia juga sangat rindu denga
dekapan hangat chanyeol. ‘Tak taukah kau, aku sangat merindukanmu meskipun
kau telah menyakitiku seperti ini’.
In another place
Satu minggu aku tidak bertemu dengan baekki, lebih tepatnya
setelah ia memergokiku berjalan-jalan dara noona. Padahalkan aku hanya
menemaninya.
“Salah sendiri kenapa kau berjalan-jalan dengan dara noona
sampai-sampai kau bergandengan tangan dan baju yang kalian kenakan itu sama
chanyeol-ah. Siapa coba yang tidak sakit hati kalau namjanya seperti itu”
Perkataan hyungnya pun terngiang-ngiang di otaknya. Chanyeol merebahkan dirinya
ke kasur.
“Baekki-ya, rasanya aku mulai gila karenamu. Mianheyo,
jeongmal saranghae”
Bayangan baekhyun yang menampakkan ekspresi kesalnya itu
selalu menari-nari di otakku.
‘Dasar genit, kau itu namja genit tetapi sayangnya aku
malah bertambah mencintaimu karena sikapmu’
.
.
.
Tanpa berfikir lama chanyeol pun menyambar jaketnya yang ada
di ujujng sofa kamarnya lalau melangkah pergi. Dia pergi dalam diam, tak
dihiraukannya pertanyaan yang dilontarkan hyung-hyungnya yang ada di ruang
tengah. Yang dipirkannya saat ini ada baekhyun.
Chanyeol berjalan menyusuri jalan ditengah udara yang
berhembus sangat kencang. Sesampainya di basement apartement bekhyun, chanyeol
langsung memasuki lift dan menekan angka ‘12’ yang lebih tepatnya lantai
apartement baekhyun.
Chanyeol berlari menuju apartement baekhyun lalu menekan bel
beberapa kali.
“Kenapa dia lama sekali” gerutunya lirih.
Baekhyun POV
Siapa sih malam-malam begini berkunjung mengganggu acara
belajarku saja. Aku segera membuka pintu lalu mendongak dan saat ini yang aku
dapati adalah chanyeol oppa yang berada di depan pintu apartementku. Ia
langsung memelukku erat. Aku pun terkejut.
“Mianhe baekkie-ah, aku tahu aku adalah namja genit yang
bisanya hanya menyakitimu saja. Aku tau aku salah dan tolong maafkan aku, kita
mulai dari awal lagi. Aku berjanji tak akan membuatmu sakit hati lagi” jelasnya
panjang lebar, aku hanya tersenyum dibalik dadanya. Sepertinya chanyeol oppa
benar-benar mencintaiku.
Chanyeol oppa melepaskan pelukannya lalu beralih menangkup
wajahku dengan kedua tangannya.
“Kau tahu aku bahkan sangat-sangat merindukanmu. Tolong
kembalilah seperti dulu. Aku sadar, aku sangat membutuhkanmu. Jeongmal
saranghae” chanyeol oppa memelukku dengan erat dan aku pun membalas pelukannya
tak kalah eratnya.
“Nado oppa”
‘He is my naughty boy but whatever he is. I love him so
much’
~ ~ ~ END ~ ~ ~
0 komentar:
Posting Komentar