BAB IV
A. Tahap – tahap Perkembangan
1. Masa berburu dan Mengumpulkan Makanan
-
Kehidupan ekonomi
Masyarakat
masih bergantung pada alam lingkungan. Kebutuhan akan makanan dipenuhi dengan
cara berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka berburu hewan, menangkap ikan,
mencari kerang dan siput. Selain itu juga mengumpulkan umbi-umbian,
daun-daunan, dan biji-bijian.
Untuk
tempat tinggal, mereka membuat tempat berlindung dari daun-daunan. Pada masa
berikutnya meeka menghuni gua-gua. Tempat yang dipilih dekat dengan sumber air
yang terdapat sumber makanan. Mereka akan berpindah apabila tempat tersebut
tidak tersedia lagi sumber makanan.
-
Kehidupan sosial
Masyarakat prasejarah menyenangi
hidup berpindah-pindah (nomaden). Susunan masyarakat terbagi menjadi beberapa
kelompok dengan pembagian kerja yang jelas. Kaum laki-laki bertugas berburu
hewan sedangkan kaum wanita mengumpulkan makanan (food gathering). Setelah api
ditemukan, kaum wanita mendapat tugas memelihara api agar tetap menyala.
Komunikasi dilakukan melalui bahasa yang sangat sederhana.
-
Kehidupan budaya
Sudah mampu
membuat alat-alat sederhana yang masih berbentuk kasar, digunakan untuk berburu
dan meramu makanan. Masa berikutnya, alat yang dihasilkan tetap sama tetapi
lebih halus buatannya. Alat batu yang dihasilkan dari masa ini berciri paleolithik. Kesenian masih terbatas
pada seni lukis. Lukisan dinding goa mengungkapkan kepercayaan masyarakat
prasejarah akan kekuatan magis.
2. Masa Bercocok Tanam
-
Kehidupan ekonomi
Masyarakat
prasejarah tidak lagi tergantung dengan alam lingkungannya, mereka mampu
mengolah alam untuk memenuhi kehidupan, dengan cara berladang dan beternak.
Kebutuhan akan tempat tinggal dipenuhi dengan membuat rumah sederhana dan kecil
beratapkan daun-daunan. Pada perkembangan berikutnya, bentuk rumah semakin
besar dan dibangun diatas tiang-tiang. Tujuannya untuk menghindari banjir dan
serangan binatang buas. Masyarakat prasejarah telah mengenal perfagangan
barter.
-
Kehidupan sosial
Masyarakat prasejarah masa bercocok
tanam telah menetap dalam perkampungan sederhana. Pada masa bercocock tanam,
pembagian kerja semakin jelas. Kaum laki-laki, seperti membuka hutan,
menyiapkan ladang untuk ditanami, membangun rumah. Kaum wanita bertugas menabur
benih, merawat rumah, dan menangani pekerjaan rumah tangga lainnya.
-
Kehidupan budaya
Masyarakat prasejarah mahir
membuat alat-alat, yang dihasilkan sudah halus buatannya. Digunakan untuk
berladang dan pelengkapan upacara, alat batu yang dihasilkan ini zaman bersifat
neolithik. Selain seni lukis, mereka
tlah membuat perhiasan dari batu pilihan dan kulit kerang.
3. Masa Perundagian
-
Kehidupan ekonomi
Masyarakat
prasejarah telah meningkatkan kesejahteraan.
-
Kehidupan sosial
Tinggal dalam perkampungan besar dan
teratur. Mereka tersusun dalam kelompok yang majemuk. Semakin terbagi
masyarakat, membuat pembagian kerja semakin tegas
-
Kehidupan budaya
Sudah mahir membuat alat yang
menggunakan teknologi. Alat yang dihasilkan terbuat dari logam, yakni perunggu
dan besi
B. Peninggalan Zaman Praaksara
1) Alat batu
-
Kapak genggam : batu
yang dibentuk semacam kapak.
-
Alat serpih : batu pecahan sisa pembuatan kapak genggam yang dibentuk menjadi tajam.
-
Sumatralith : kapak genggam Sumatera, lebih halus dari kapak perimbas.
-
Beliung persegi : kapak persegi yang permukaannya memanjang dan berbentuk
segi empat.
-
Kapak lonjong
-
Mata panah
2) Alat tanah liat
-
Gerabah :
perabotan rumah tangga.
3) Bangunan Megaltik
-
Menhir : bangunan batu tegak atau tugu, berfungsi untuk tempat
pemujaan roh.
-
Dolmen : bangunan berupa meja batu, terdiri atas batu lebar yang
ditopang oleh beberapa batu lain.
-
Sarkofagus : bangunan berupa kubur batu.
-
Kubur peti batu
-
Waruga : bangunan berupa kubus
dengan tutup berbentuk atap rumah.
-
Punden berundak
-
Arca : menggambarkan binatang dan manusia.
4) Alat perunggu
-
Nekara perunggu : nekara berupa alat bunyi-bunyian
mirip gendering.
-
Kapak perunggu
-
Benjana perunggu : benda berbentuk seperti gitas
Spanyol yang tidak bertangkai.
-
Arca perunggu : berbentuk orang dan binatang.
5) Alat besi
Temuan besi di Indonesia belum begitu
banyak. Mungkin tlah hancur karena karat. Pada umumnya, alat besi dan perunggu
ditemukan bersamaan. Alat dari besi digunakan sebagai alat keperluan
sehari-hari bekal kubur. Jenis alat-alat yang dibuat dari besi antara lain :
· Mata kapak yang dikaitkan pada
tangkai kayu yang dipergunakan untuk menorah kayu atau batu
· Mata sabit untuk menyabit
tumbuh-tumbuhan
· Mata pisau
· Mata tembilang
· Mata pedang
· Cangkul
· Tongkat
NURUS SAODAH (25)
VII G
0 komentar:
Posting Komentar