Senin, 03 November 2014

FanFiction


Tittle  : My Naughty Boy

Author : Sischa Widya Maharani

Main Cast : Chanyeol, Baekhyun Chanbaek

Other Cast : Tao, Kris, Luhan

Rate  : T

Genre  : romance, sad

‘He is my naughty boy, but whatever he is. I love him so much’

Genderswitch for uke

The fict is begin
.


.

.

.

Baekhyun POV

3 tahun lamanya aku berpacaran dengan seorang artis dari grup rookie, dia sangat tampan dan sangat tinggi ...EH !! Ralat sangat berkharisma, Park Chanyeol. Aku sungguh beruntung memilikinya, tetapi kenapa akhir - akhir ini dia tidak menghubungiku. ‘Huh tidak baekki, paling dia juga dapat job’ dengan sabar aku memikirkannya. Berpacaran dengan seorang artis harus extra bersabar.

.
.
.

“Baekki, kau dimana? Aku ada didepan sekolahmu. Palli!!!” Bentak chanyeol. Dasar namja ini selalu bisa membuatku terkejut. Baru saja aku ingin jalan dengan Luhan, dia sudah muncul.’Hmm, tak apalah Baekki lagipula besok pasti dia juga sibuk’.

“Ne, ne, aku jalan. Tunggu aku , arra “

“Ne baekki baby...” godanya. Cih dasar dia selalu saja berhasil menggodaku dan membuat pipiku memerah seperti tomat
.
.
.

Setelah sampai di gerbang sekolah, aku segera mencari mobilnya. Dan bingo! Itu dia mobilnya, aku segera masuk lalu menutup pintunya. Pintu tertutup dan aku langsung menoleh kearahnya tiba-tiba...

Chu ~

Dia mencium bibirku kilat lalu beralih menghadap kedepan dan menjalankan mobilnya. Sedangkan aku masih tak mau menatapnya, sungguh aku kaget sekali karena perlakuannya dan lagi-lagi dia berhasil membuat pipiku memerah.

“Hmm...” dehemannya untuk memecahkan keheningan yang tercipta diantara kami tetapi aku masih tetap mempertahankan posisiku, aku menunduk memandangi sepatu kets yang kugunakan. Entah sejak kapan dia meminggirkan mobilnya lalu menatapku dalam.

Aku mencoba mendongak ,”Wae?”

“Aniya, kau semakin yeppeo .” dasar tiang listrik, dia selalu saja, kujitak pelan kepalanya dan dia...

“Aw appo ,YA! baekki-ah” teriaknya seperti anak kecil yang kehilangan permennya dan suaranya semakin mirip dengan ahjussi mesum hahahha.

“Dasar, oppa genit, kau selalu saja menyebalkan, kenapa kau terus menggodaku eoh?”

“Hya, kau saja yang mudah tergoda baekki-ah” jawabnya dengan nakal. Perlahan dia menarik tubuhku kedalam dekapannya. Sungguh aku sangat senang dalam dekapannya yang hangat dan wangi tubuhnya yang maskulin ditambah tubuhnya yang sangat tinggi(?). Ku eratkan pelukanku pada chanyeol oppa.

“Bogoshipeo-yo oppa” gumamku pelan dalam pelukannya, aku semakin membenamkan kepalaku ke dadanya.

“Hm, arra. Nado bogoshipeo baekki-ah” dia melepaskan pelukannya dan mendekatkan wajahnya kepadaku. Chanyeol oppa menatapku lama dan aku bingung karena ulahnya.

“Apa ada yang sa...” Chan oppa menghapus jejak diantara kami berdua dengan mencium bibirku lembut. Aku malas memberontak karena aku juga sangat rindu padanya, hehhe.
.
.
.


Kami sampai di taman dekat sungai han, chanyeol oppa yang mengajakku kesini. Katanya kalau aku disini, otaknya lebih fresh dari job-job nya yang melelahkan itu. Kami duduk di bangku taman yang menghadap sungai han. Bau bunga yang segar dan angin yang berhembus kencang membuatku nyaman dengan suasana ini.

“Seharusnya kau memakai jaket tadi, sekarang musim gugur sudah datang” nasehatnya sambil menyampirkan blazer yang dia kenakan di pundakku.

“Hm, aku lupa tadi, mian” jawabku singkat dengan mempoutkan bibirku imut lalu menyenderkan kepalaku ke bahunya.

“Jaga tubuhmu baik-baik jangan sampai kau sakit, arra?” kata chanyeol oppa dengan mencubit pipiku gemas.

“Aw! ne, arrayo oppa” rasanya dari kencan-kencan yang pernah kulakukan dengan chanyeol oppa, menurutku kencan kali ini yang paling berkesan.
.
.
.

Waktu sudah menunjukkan pukul 19.00, sehabis dari sungai han, aku mengajak chanyeol oppa pergi ke mall. Tiba-tiba chanyeol oppa menyeretku ke toko perhiasan, ‘memangnya mau apa dia kesini’  

“Baekki-ah apa ini bagus?” tanyanya sambil menunjukkan kalung berbandulkan bintang dengan kerlap-kerlipnya yang indah.

“Eoh? Ini bagus oppa” jujur aku masih bingung kenapa oppa menanyakannya kepadaku, ah! Mungkin ini untuk noonanya atau mungkin eommanya. Ah tapi mereka tidak berulang tahun hari ini, ah molla.

“Kau suka ?”

“Ne? Memangnya kau ingin membelikankuya?” tanyaku polos.

“Menurutmu?” dia bersmirk ria melihat wajah polosku tadi, lalu dia mengecup bibirku singkat. Oh my god, apa dia sudah gila. Dia tetap saja bisa mencium bibirku di tempat umum seperti ini.

“Dasar namja genit, kapan kau berhenti bergenit ria, eoh? Ini ditempat umum , aish!”
Omelku sambil memukulinya.

“Hei-hei, tapi kau kenapa tetap saja suka padakukan?Hm?” benar saja apa yang chanyeol oppa katakan, pembicara ulung sepertinya membuatku kehabisan kata-kata.
.
.
.

Chanyeol POV

“Saya ambil yang ini” ucapku kepada pelayan yang berada didepanku. Dengan cekatan ia mengambil kalung itu lalu meletakkannya di dalam kotak perhiasan berwarna merah maroon. Lalu aku segera membayarnya dan membawa bekhyun pergi. Tentumya aku mengajak dia kembali kemobil.

Kami berdua telah duduk didalam mobil tetapi tetap saja gadis ini tetap diam saja, padahal biasanya dia cerewet sekali. Kenapa ia tadi tidak beli eyeliner? Padahalkan tadi yag mengajak ke mall kan dia. Aish! Molla. Aku pun tersenyum jahil lalu menarik dagunya dan mengecupnya singkat.

“Kya, oppa kau sudah gila?Eoh? Sudah berapa kali kau menciumku dasar yadong,  pervert” omelnya dengan memukuliku lagi.

“Salah sendiri, kau dari tadi diam saja”

“Aku tidak diam oppa, aku berfikir kenapa oppa membeli perhiasan?” dengan nada imutnya , aigo aku gemas sekali.

“Memangnya kenapa, ada yang salah?”

“Bukan begitu oppa, tadinya aku mau membeli eyeliner, tapi oppa malah menarikku ke toko perhiasan tadi, aish! Sampai lupa membeli eyeliner dan... Eh! Oppa tadi membeli kalung untuk siapa? Seingatku hari ini tidak ada yang berulang tahun” cerewetnya panjang lebar dengan mempoutkan bibirnya. Oh my god, kyeopta.

“Ah, ne mian baby baekki, ini untukmu ” memberikan kalung itu kepada baekki ku.

“Omo, ternyata oppa bisa semanis ini terhadapku, aku masih tidak percaya”

“Jadi awalnya kau meragukanku eoh?”

“Aish, aniya. Bukan begitu oppa”

“Kau itu simpan baik-baik dan satu, jangan sampai hilang. Arra?” kulihat dia senang dan berteriak girang setelah itu memelukku singkat.

“ Kya, gomawo oppa. Jeongmal saranghae “ omo teriaknya memekikkan telingaku.

“Nado, nado saranghaeyo” aku menariknya lagi kedalam pelukanku.

Aku suka dengan tubuh mungilnya yang pas kupeluk, juga aroma stroberi yang menyeruak dari tubuhnya. Dan pada dasarnya aku juga menyintainya.
.
.
.

Author POV

Hari ini baekhyun menikmati udara sore sendiri di dekat sungai han. Dia sudah sangat rindu dengan kekasihnya, park chanyeol tetapi chanyeol masih sangat sibuk dengan jadwal comeback dan lainnnya. Tentunya baekhyun memahami chanyeol karena itu memang resiko berpacaran dengan artis terkenal yang berasal dari grup rookie seperti chanyeol.
.
.
.

Baekhyun POV

Setelah cukup melepas semua beban dan penat yang ada di pikiranku di sungai Han akhirnya aku memutuskan untuk bershopping ria ke mall untuk membeli eyelinerku yang sudah habis, haha.

Aku memasuki mall dan menuju tempat eyeliner berada untuk membelinya. Setalah itu kuedarkan pandanganku ke seluruh penjuru mall. Aku tak sengaja menangkap pemandangan buruk yang tidak ingin aku lihat. Chanyeol oppa bergandengan tangan bersama siapa itu, oh salah satu member 2ne1, sandara eonnie. Dan lihat, baju yang mereka kenakan itu sama. OH MY GOD, dasar park chanyeol sialan, tiang listrik. Aku bergegas pergi dari tempat terkutuk itu dan lihat dia menyadari kaberadaanku kemudian berlari ke arahku. Aku berusaha berlari secepat mungkin dengan kaki pendekku tetapi chanyeol oppa sudah berhasil menarik pergelangan tanganku.

Aku sudah tidak bisa lagi membendung air mataku, bagaimana jika kau melihat kekasih yang sangat kau rindukan malah berkencan dengan wanita lain dan memakai baju couple begitu, sangat menyakitkan.

“Chakkaman baekhyun-ah kau salah paham. Tolong dengarkan aku”

“Mian oppa aku tidak bisa, tolong jangan temui aku lagi sebelum aku memikirkan bahwa hubungan ini tetap” lontarku dengan nada bergetar menahan tangis.

Aku berlari menabrak bahunya dan air mataku masih saja keluar tanpa henti. Tak ku pedulikan orang-orang yang memandangiku dan berpendapat aku gila. Aku benar-benar tidak percaya chanyeol oppa melakukan ini padaku. Mungkin aku harus menenangkan diri dulu, pikirku.
.
.
.

Author POV

Sudah satu minggu berlalu setelah baekhyun memergoki chanyeol yang sedang jalan-jalan dengan sandara dan sudah satu minggu juga chanyeol tidak memberinya kabar.

Baekhyun sangat rindu dengan bau maskulin chanyeol yang tercium saat dia ada dalam dekapan chanyeol dan dia juga sangat rindu denga dekapan hangat chanyeol. ‘Tak taukah kau, aku sangat merindukanmu meskipun kau telah menyakitiku seperti ini’.

In another place

Satu minggu aku tidak bertemu dengan baekki, lebih tepatnya setelah ia memergokiku berjalan-jalan dara noona. Padahalkan aku hanya menemaninya.

“Salah sendiri kenapa kau berjalan-jalan dengan dara noona sampai-sampai kau bergandengan tangan dan baju yang kalian kenakan itu sama chanyeol-ah. Siapa coba yang tidak sakit hati kalau namjanya seperti itu” Perkataan hyungnya pun terngiang-ngiang di otaknya. Chanyeol merebahkan dirinya ke kasur.

“Baekki-ya, rasanya aku mulai gila karenamu. Mianheyo, jeongmal saranghae”

Bayangan baekhyun yang menampakkan ekspresi kesalnya itu selalu menari-nari di otakku.

‘Dasar genit, kau itu namja genit tetapi sayangnya aku malah bertambah mencintaimu karena sikapmu’
.
.
.

Tanpa berfikir lama chanyeol pun menyambar jaketnya yang ada di ujujng sofa kamarnya lalau melangkah pergi. Dia pergi dalam diam, tak dihiraukannya pertanyaan yang dilontarkan hyung-hyungnya yang ada di ruang tengah. Yang dipirkannya saat ini ada baekhyun.

Chanyeol berjalan menyusuri jalan ditengah udara yang berhembus sangat kencang. Sesampainya di basement apartement bekhyun, chanyeol langsung memasuki lift dan menekan angka ‘12’ yang lebih tepatnya lantai apartement baekhyun.

Chanyeol berlari menuju apartement baekhyun lalu menekan bel beberapa kali.

“Kenapa dia lama sekali” gerutunya lirih.


Baekhyun POV

Siapa sih malam-malam begini berkunjung mengganggu acara belajarku saja. Aku segera membuka pintu lalu mendongak dan saat ini yang aku dapati adalah chanyeol oppa yang berada di depan pintu apartementku. Ia langsung memelukku erat. Aku pun terkejut.

“Mianhe baekkie-ah, aku tahu aku adalah namja genit yang bisanya hanya menyakitimu saja. Aku tau aku salah dan tolong maafkan aku, kita mulai dari awal lagi. Aku berjanji tak akan membuatmu sakit hati lagi” jelasnya panjang lebar, aku hanya tersenyum dibalik dadanya. Sepertinya chanyeol oppa benar-benar mencintaiku.

Chanyeol oppa melepaskan pelukannya lalu beralih menangkup wajahku dengan kedua tangannya.

“Kau tahu aku bahkan sangat-sangat merindukanmu. Tolong kembalilah seperti dulu. Aku sadar, aku sangat membutuhkanmu. Jeongmal saranghae” chanyeol oppa memelukku dengan erat dan aku pun membalas pelukannya tak kalah eratnya.

“Nado oppa”

‘He is my naughty boy but whatever he is. I love him so much’

~ ~ ~ END ~ ~ ~

0 komentar:

Posting Komentar